Sabtu, 31 Maret 2012

Lembar Persiapan Menyuluh Pemupukan N dengan BWD


Lembar Persiapan Mengajar (LPM)


Bahan Materi Pendampingan SL-PTT
Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu
Tahun 2010
di. Kabupaten Wonogiri








Modul : 7
Pemupukan N berdasarkan
Bagan Warna Daun




Mengetahui,
Koordinator Penyuluh
Kabupaten Wonogiri




SOEHARTO, SP
NIP. 19530129 197310 1 001
Penulis






TOTOK SAYIDIMAN
NIP. 19650428 198709 1 002










                                   



Pendahuluan

Program peningkatan produksi beras nasional (P2BN) oleh pemerintah melalui kementerian pertanian diharapkan negara kita mampu surplus beras 10 juta ton, ini merupakan target utama dari semua kegiatan penyuluhan pertanian, oleh karena itu upaya peningkatan penerapan teknologi baik melalui PTT maupun SRI untuk itu salah satu dari teknologi peningkatan produksi adalah pemupukan.
 
Tujuannya adalah : Agar penyuluh siap dalam melaksanakan tugas penyuluhan maka perlu disusun lembar persiapan penyuluhan/menyuluh

Standar Kompetensi         :   Petani mampu mengaitkan komponen pemupukan N berdasarkan (BWD) dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT)

Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian
Materi Pokok
Petani memiliki kemampuan memahami    pemupukan N berdasakan BWD merupakan komponen dalam penerapan Pengelolaan tanaman terpadu
  1. Mengidentifikasi (Bagan Warna Daun)BWD
  2. Mengidentifikasi Kebutuhan N tanaman berdasarkan BWD
  3. Menerapka.pemupukan Urea didasarkan dengan Bagan Warna Daun (BWD)
Pemupukan urea berdasarkan Bagan Warna Daun (BWD)

Skenario Pembelajaran.
No
Langkah
Uraian
Waktu
Ket
1
Pendahuluan
Perkenalan/ucapan salam
+ 10 menit

Penjelasan awal yang bisa menggugah motivasi petani
Memberikan Apersepsi dan motivasi Penerapan pengelolaan tanaman terpadu komoditas padi

2
Kegiatan inti
Penjelasan inti materi   :
  1. Perbedaan Pendekatan PTT dengan Teknologi yang sudah ada.

  1. Komponen-komponen dalam pendekatan PTT.

  1. Penerapan tanaman padi dengan pendekatan PTT dan keuntungannya
                                                         

+ 10 Menit


+ 10 Menit


+ 10 Menit

Penjelasan inti materi tetapi bukan dengan satu arah tetapi dua arah untuk menciptakan suasana lebih komunikatif semua warga belajar

3
Tanya Jawab / Diskusi
Memfasilitasi petani untuk berfartisifatip dalam penguatan pemahaman
+ 15 Menit

Komunikatif dan partisifatif petani harus lebuh besar
4
Kesimpulan
Masyarakat mampu memahami sesuai dengan indikator yang di harapkan
+ 5 Menit


Alat dan Bahan
No
Alat
Bahan
1
Alat tulis
Kertas Plano
Bahan bacaan
 











            Untuk mendapatkan pertumbuhan padi yang baik, petani cenderung menggunakan  pupuk N yang berlebihan.  Padahal cara tersebut tidak hanya pemborosan tetapi juga menyebabkan tanaman peka terhadap penyakit dan mudah rebah selain merusak struktur kimia tanah dan mengganggu kesehatan lingkungan.  Agar efektif dan efisien, penggunaan pupuk disesuaikan kebutuhan tanaman  dan ketersediaan hara dalam tanah.  Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan cara mengukur tingkat kehijauan warna daun padi menggunakan Bagan Warna Daun (BWD), bentuknya persegi panjang dengan 4 kotak skala warna, mulai dari hijau muda hingga hijau tua.  Dengan bantuan BWD dapat diketahui apakah tanaman perlu segera diberi pupuk N atau tidak  dan berapa takaran N yang perlu diberikan.  Pemberian pupuk N berdasarkan pengukuran warna daun dengan BWD dapat menekan biaya pemakaian  pupuk sebanyak 15 - 20 % dari takaran yang umum digunakan petani tanpa penurunan hasil, hal ini dikarenakan bisa ditentukan takaran kebutuhan N, waktu, dan cara pemupukan yang tepat menurut lokasi dan musim tanam, meningkatnya daya guna dan hasil guna pupuk, murah dan mudah dilakukan, juga dapat dikerjakan oleh petani.
            Penggunaan BWD untuk menentukan waktu aplikasi pupuk N bisa dilakukan melalui 2 cara yaitu :
1.    Berdasarkan waktu yang telah ditetapkan (fixed time).

            Waktu pemupukan ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman, antara lain fase pada pertumbuhan awal (0-14 HST), saat pembentukan  anakan aktif (21-28 HST), dan saat pembentukan malai atau masa primodia.  Untuk padi hibrida dan padi tipe baru (PTB) dilanjutkan pada fase 10 % berbunga.  Nilai pembacaan BWD digunakan untuk mengoreksi dosis pupuk N yang telah ditetapkan sehingga lmenjadi lebih tepat sesuai dengan kondisi tanaman.  Dengan cara ini petani hanya perlu melakukan  2-3 kali pengukuran warna daun padi dengan BWD.  Untuk kondisi Indonesia disarankan untuk menggunakan cara ini.  Pembacaan BWD hanya dilakukan menjelang pemupukan kedua (tahap anakan aktif,21-28 HST) dan pemupukan ketiga (tahap primordial,38-42 HST), dengan tujuan untuk menghaluskan dosisi pupuk yang ditetapkan.  Jika nilai pembacaan BWD berada di bawah nilai kritis (< 4,0) maka dosis pupuk N yang diberikan dinaikan 25 % dari jumlah yang sudah ditetapkan.  sebaliknya jika hasil pembacaan BWD diatas nilai kritis (> 4,0) maka dosis pupuk N yang diberikan dikurangi sekitar 25 % dari jumlah yang sudah ditetapkan.  Berikan 50 -75 Kg urea/ha sebagai pupuk dasar atau pemupukan N pertama, sebelum tanaman berumur 14 HST, pada saat ini BWD tidak perlu digunakan.  Pada waktu pemupukan kedua dan ketiga, bandingkan warna daun dengan skala BWD, bila warna daun berada pada skala 3 atau kurang, maka berikan 75 kg urea/ha bila target yang diinginkan adalah 5 ton/ha GKG.  Tambahkan urea 25 kg/ha  untuk setiap kenaikan target hasil 1 ton/ha.
Bila warna daun mendekati skala 4, berikan 50 kg urea/ha pada target hasil GKG dan tambahkan urea untuk setiap kenaikan target hasil 1 ton/ha.
Bila warna daun pada skala 4 atau mendekati 5, tanaman tidak perlu dipupuk N kalau target hasil 5-6 ton/ha, tambahkan urea 50 kg/ha kalau target hasil diatas 6 ton/ha.  Kebutuhan Urea hasil pengukuran BWD dapat dilihat pada table dibawah
ini.
Tabel 1.  Takaran Urea yang diberikan sesuai dengan skala warna  daun pada penggunaan BWD berdasarkan waktu yang telah ditetapkan

Pembacaan BWD
Respon terhadap Pupuk N
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Target hasil (Ton/ha GKG)
≈ 5.0
≈ 6.0
≈ 7.0
≈ 8.0
Takaran Urea yang digunakan (Kg/ha)
BWD 3
75
100
125
150
BWD = 3.5
50
75
100
125
BWD > 4
0
0 - 50
50
50
Keterangan : Target hasil pada kondisi unsur hara lain seperti P dan K tersedia secara optimum



2.    Berdasarkan kebutuhan riil tanaman (real time)
            Waktu pemberian pupuk berdasarkan nilai pembacaan Bagan Warna Daun (BWD) yang sebenarnya, ketika tanaman sebelum 14 hari setelah tanam (HST) berikan 50-75 kg urea/ha sebagai pupuk dasar atau pemupukan N pada saat ini BWD tidak perlu digunakan,
             Pengukuran warna daun padi dengen BWD  dimulai pada 21-28 hari setelah tanam (HST)  kemudian secara berkala diulang setiap 7 -10 hari sekali sampai diketahui nilai kritis saat pupuk N harus diaplikasikan, sampai tanaman dalam kondisi bunting atau fase primodia.  cara ini berlaku varietas unggul biasa.  Khusus untuk padi hibrida dan pada tipe baru, pengukuran tingkat kehijauan daun tanaman dilakukan sampai tanaman sudah berbunga 10 %.
                Pilih secara acak 10 rumpun tanaman sehat pada hamparan yang seragam, lalu pilih daun teratas yang telah membuka penuh pada satu rumpun.  Taruh bagian tengan daun diatas BWD, lalu bandingkan warna daun tersebut dengan skala warna pada BWD.  Jika warna daun berada diantara dua skala warna di BWD, maka gunakan nilai rata-rata dari kedua skala tersebut, misalnya 3.5 untuk warna daun yang terletak diantara skala 3 dengan skala 4 BWD.  Pada saat mengukur daun tanaman dengan BWD, pengukur tidak boleh menghadap sinar matahari, kerena dapat mempengaruhi nilai pengukuran.  bila memungkinkan setiap pengukuran dilakukan pada waktu dan oleh orang yang sama, supaya nilai pengukuran lebih akurat.  Jika lebih dari 5 dari 10 daun yang diamati warnanya dalam batas kritis atau dengan nilai rata-rata kurang dari 4.0 maka tanaman perlu segera diberi pupuk N  susulan sesuai dengan target hasil yang ingin dicapai.  Pada tingkat hasil yang ingin dicapai sebesar 5 ton/ha GKG takaran pupuk urea susulan  yang diperlukan adalah 50 kg/ha, selanjutnya setiap peningkatan target hasil sebesar 1 ton/ha diperlukan tambahan 25 kg urea/ha.  Dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Pembacaan BWD
Respon terhadap Pupuk N
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Target hasil (Ton/ha GKG)
≈ 5.0
≈ 6.0
≈ 7.0
≈ 8.0
Takaran Urea yang digunakan (Kg/ha)
BWD < 4
50
75
100
125
Keterangan : Target hasil pada kondisi unsur hara lain seperti P dan K tersedia secara optimum

1 komentar: